Emang kadang
kita cape – cape untuk setia, kita malah dikhianati, kadang , kita cape – cape tulus
sayang sama dia, dia malah selingkuhin gue, gue sebenarnya salah apa sih , sehingga
dia tuh nyakitin gue, emang gue itu tak setajir, dan enggak seganteng mantan – mantan
loe, tapi setidaknya bilang saja elo punya pacar, dan berhenti untuk nyakitin
gue, emang gue udah nyakitin elo, emang gue udah bikin salah sama elo, enggak
pernah, malah gue selalu mengalah dari elo, karena gue sayang sama elo, butuh
berapa butir air mata ini gue teteskan untuk dirimu, udah habis semuanya ,
sampai gue cuman bisa bengong dan ngomong – ngomong sendiri sama tembok. Udah gue
benturin kepala gue ketembok, tapi sakit nya jadi bertambah, dan enggak kelar –
kelar sakit hatinya . jadi nambah satu lagi, kepala gue jadi benjol, masa gue
harus makan beling, entar gue kaya kuda lumping lagi, gue coba untuk sabar,
tapi gue malah nyolot – nyolot sendiri, kaya orang gila gue jadinya.
Setia itu
emang cape banget, malah menyiksa diri, tapi apalah daya, gue sangat berpegang
teguh sama namanya setia, hanya lewat novel ini gue curahkan semua isi hati gue,
walau hanya orang lain yang tahu akan sakit hati gue, bukan orang terdekat gue
yang mengetahui akan sakit hati gue, gue hanya bisa terus tersenyum, walau
dalam hati gue banyak petir dan angin puting beliung menghampiri hati gue, tapi
gue tetap tersenyum kepada orang – orang terdekat gue, dan anggap semuanya baik
- baik saja.
Emang nasib
orang jelek kaya gue, bisanya cuman disakitin cewe, gue sadar, bahwa omongan
itu bukan sekedar janji belaka doang, ternyata cinta itu butuh bukti, dan
proses, karena gue bukan orang yang terlalu memahami cinta, tapi gue tau apa
itu cinta.
Gue selalu
berharap, dalam hari – hari gue akan bahagia bersamanya, namun yang gue dapat
hanya luka, apalagi dimalam hari yang sepi ini, menambah sakit hati gue saja, gue
teriak, entar gue dijedotin sama orang kampung, mau gue nangis, entar dikira
gue hantu, jadi serba salah, pengen gue nyelam dilautan, jauh , pengen gue
terjun kesungai, enggak bisa berenang, mau gue bunuh diri, gue takut neraka,
gue jadi serba salah, harus ngomong dan berbuat apa lagi, yang gue bisa hanya
tulis ne isi hati gue, dan curhat sama orang – orang yang gue enggak kenal,
mungkin cinta itu awalnya, bahagia, senang, bosan, marahan, dan putusan. Semudah
itu kah cinta. Mungkin gue rasa enggak, mungkin cinta itu, bahagia, tertawa
bersama, berdua bersama, malamnya dapat berita buruk dari pacarnya yang lama,
dan enggak ada bilang putus, SELESAI. Gitu yang gue alami, sakit banget sih,
emang gue ini manusia yang kurang beruntung, mendapatkan surprise yang tak
terduga, hadiahnya keren banget sob, bikin hati gue jadi debu , enggak remuk
lagi, hati gue dah hilang, dan berdarah – darah, mau mati gue, emang segitunya
banget sampai berdarah – darah. Dasar BEGO.
Gue sebenarnya
sakit hati banget, sampai – sampai gue udah enggak bisa bilang apa – apa lagi. Gue
cuman bisa menerima, dan memaafkan semuanya, bukannya orang yang benar – benar sayang,
bisa memaafkan kesalahan orang yang telah menyakiti hati kita. Gitu sih pikiran
gue, karena gue bukan orang yang pendendam. Gue hanya bisa berkata, semoga dia
bahagia bersama yang lain, sebenarnya ingin gue luapkan isi hati ini kepadanya,
tapi gue enggak bisa lakukan itu, karena gue bukan siapa – siapanya dia, ingin
gue ungkapkan seluruh kata – kata ini, agar dia tahu bahwa gue benar – benar sayang
sama dia, tapi gue enggak ingin dia tau, karena terlalu pecundang untuk
dilakukan, hanya akan mebuat diri gue bodoh dimatanya, gue selamanya akan
sayang kepadanya, walau dia telah menyakiti hati gue. Bukan kah wajar bila gue
mengatakan hal itu, kalau memang salah, gue akan membenarkannya.
Andai pun dia
membacanya, mungkin dia akan menganggap ini hanya sebuah dongeng anak kecil
saja, karena dia tidak mencintai gue sama sekali, memang sangat sakit, sakit
banget, dah dikhianatin kaya gini. Empat bulan pacaran, tapi semuanya hanya
akal – akalan dia.
Gue berharap,
dia akan membaca novel gue ini, setidaknya dia tahu akan sayang gue kedia
memang tulus, bukanlah main – main belaka. Memang diumur gue yang 18 ini, masih
terlalu muda untuk memahami cinta, tapi gue tau manis pahitnya cinta.
I would still love
saydah, though you've hurt me
but I still love you
the rest of the pieces you've cracked it this
I hope you're happy
with it, although I have been hurt here
and not able to touch
your shadow anymore
I will love you
forever, even though you've hurt me a million times
though could be happy
with you
I will still love you
forever and forever.
indeed the word -
this word is very irregular, but my love for you is always irregular and neat
for love.
saydah I love you so
much, so very loved.
( gue akan terus
tersenyum lebar untukmu dan kebahagianmu )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar